Jumat, 12 Desember 2014

Melangkah

Mataku menghadap kearah mentari pagi, sinar mentari menyelimuti diriku dengan penuh kehangatan.

Rasa nyaman dan hangat seketika datang, hal yang membuatku terdiam dipagi hari pun akhirnya pergi dari hadapanku.

Sudah cukup dengan kehangatan ini, setelah puas dengan kehangatan, ku coba angkat kaki ku langkah demi langkah menuju tempat istirahatku.

Mungkin rasanya lelah menopang semua beban dalam satu langkah, tetapi semua ku coba abaikan dan lupakan.

Dalam setiap langkah yang ku lewati, aku selalu dihadapkan dengan banyak duri dibawah, mereka seakan-akan menusuk kaki ku dengan duri yang tajam.

Ingin rasanya mulut ini berteriak dengan keras, tetapi tidak bisa.

Orang-orang dipinggir jalan seketika melirikan matanya, mereka menatap ku dengan pandangan sinis bagaikan melihat seorang penjahat yang sedang dicari-cari.

Ingin rasanya lari dari semua ini, tetapi tidak bisa. Duri-duri ini menghambat setiap langkahku.

Lelah rasanya berjalan sambil ditusuk duri yang tajam ini.

2 komentar:

  1. Hai Rizky! :D

    Hehe bingung mau kasih komentar apa.. Tulisannya bagus. :D

    Keep writing! :D

    BalasHapus