Sabtu, 10 Januari 2015

(Cerita Singkat) Anak Kucing

Ada seorang remaja berusia sekitar 17 tahun, remaja itu bernama Amir Dwi Kuncoro. Setiap harinya  Amir selalu menghabiskan waktunya untuk belajar dan belajar, walaupun Amir selalu mendapat ranking satu di sekolahnya tetapi dia tetap berusaha untuk mempertahankan peringkatnya itu. Amir terlahir di keluarga yang kaya, tapi walau dia anak orang kaya dia tidak pernah menunjukan kekayaannya kesiapapun. Amir merupakan pribadi yang tertutup, itu sebabnya dia tidak memiliki temen dekat.

Suatu sore Amir pulang sekolah, ditengah perjalanan pulang dia melihat seekor induk kucing sedang menyusui 3 ekor anak kucing, saat itu Amir hanya bisa tersenyum melihat kucing-kucing lucu itu. setelah sampai di rumah Amir langsung mengambil buku dan segera membacanya, hingga larut malam Amir belajar.

Keesokan harinya saat Amir sedang menuju ke sekolah Amir melihat 3 ekor anak kucing yang kemarin sedang berguling-guling di rumput, saat itu yang dipikiran Amir mungkin induk kucing itu sedang mencari makan.

Ketika pulang sekolah Amir bertemu dengan seorang gadis bawel bermulut dua, gadis itu bernama Sari Dwi Lestari, dia itu selalu mencari perhatian Amir, tapi Amir tidak pernah tertarik sedikit pun dengan Sari, karena yang dipikirkan Amir hanya belajar dan belajar, Amir tidak mau memikirkan hal yang lain. Sore itu sepulang sekolah Sari yang kebetulan satu kelompok dengan Amir pergi menuju ke toko buku, tetapi ditengah perjalanan menuju toko buku Amir dan Sari melihat Anak Kucing yang tadi pagi tinggal tersisa 2 ekor, awalnya Amir ingin menghampiri kucing itu, tetapi karena dia lebih mementingkan tugas sekolah akhirnya dia lebih memilih untuk melanjutkan langkahnya untuk pergi ke toko buku bersama Sari.

Setelah selesai mengerjakan tugas kelompok bersama Sari, lalu Amir mengantar Sari pulang dan Amir pun segera pulang menuju Rumah, tetapi lagi-lagi di tengah perjalanan Amir melihat kucing yang tadi sore kini tinggal seekor, akhirnya Amir mengambil Kucing itu dan segera membawanya ke rumah.

Amir merupakan anak yang kurang mendapatkan perhatian dari kedua orang tuanya, orang tuanya terlalu sibuk bekerja, hingga terkadang kedua orang tuanya jarang berada di rumah, Amir sering sendiri di rumah, dia adalah anak yang kesepian, tapi itu dulu sebelum Amir bertemu dengan kucing kecil lucu yang dia beri nama Empus Dwi Meong.



Ketika anak kucing itu datang dalam kehidupan Amir semuanya jadi berubah, Amir merasa dia tidak kesepian lagi. Empus dan Amir selalu menghabiskan waktu bersama, tapi suatu hari ketika ulangan Amir mendapat nilai yang buruk, dan mulai saat itu Amir mulai jarang bermain dengan Anak kucing itu, Amir berpendapat bahwa nilai buruknya muncul karena Empus, dan seiring berjalannya waktu Amir mulai kembali menjadi dirinya yang dulu,  dia kembali menjadi Amir yang lebih mementingkan pelajaran ketimbang hal-hal lain di luar pelajaran.

Suatu malam, ketika selesai belajar Amir menghampiri Empus, lalu dia berkata.

“Empus, maaf sepertinya kita tidak dapat bersama lagi” kata Amir sambil mengelap air matanya.

Namun kucing kecil itu hanya berguling-guling di lantai.

Mungkin malam itu menjadi malam terakhir Amir dan Empus, karena Amir berfikir untuk membuang Empus dijalanan tempat pertama mereka bertemu.

Pagi datang, itu artinya perpisahan Amir dan Empus semakin dekat. Amir datang menghampiri Empus, dia menggendongnya, sambil berkata,

“pus, maafkan saya sekali lagi, saya terpaksa melakukan ini” kata Amir sambil memasang muka sedih.

Beberapa menit kemudian Amir membawa Empus ke tempat pertama mereka bertemu, dengan berat hati Amir pun meletakan Empus di rumput pinggir jalan, kemudian Amir pergi, tapi Empus mencoba mengejar Amir namun sayang, pada akhirnya kucing kecil itu terlindas mobil. Amir hanya bisa terdiam melihat kejadian itu, lalu dia menangis, dan ketika itu dia teringat oleh moment-moment yang membahagiakan bersama Empus, semakin dalam Amir mengingat moment itu semakin sakit yang dirasakan oleh Amir.



Kamis, 01 Januari 2015

Tulisan Ngaur

Mungkin tulisan gua gak ada artinya di mata lo, tapi walau tulisan gua gak ada artinya buat lo, gua akan tetep nulis di blog gua.

Seburuk apapun tulisan gua, gua percaya masih ada tulisan-tulisan yang lebih jelek dari tulisan gua.

Sama halnya kaya muka gua, sejelek apapun muka gua, pasti gak ada yg lebih jelek dari gua, karena gua emang satu-satunya cowo terjelek wkwkwkwk.

Ketika gua ngaca, gua selalu tutup mata kemudian gua membuka mata gua pelan-pelan, dengan harapan semoga pas gua buka mata gua bisa ngeliat muka gua jadi ganteng kaya Tobey Meguire di film Spiderman.

Tapi sayangnya, setiap gua buka mata didepan cermin gua harus terima kenyataan bahwa gua sama sekali gak mirip sama Tobey Meguire, malah gua cenderung mirip zombie di film Resident Evil yang baru bangkit dari tidur panjang yang disebut sebagai kematian.

Gua cuma bisa pasrah ngeliat muka gua yang penuh minyak, dengan belek pula dibagian mata, dan ingus kering dibagian hidung, tapi gua mah biasa aja, gua gak malu sama muka dan penampilan gua yang bopung kaya anak kampung yang baru masuk kota.

Suatu sore gua jalan-jalan. supaya orang-orang dijalanan pada gak jijik ngeliat muka gua, akhirnya gua keluar rumah dengan menggunakan helm sambil naik motor Beat merah.

Saat gua sampai di tempat yang gua tuju, gua ngeliat temen SMP gua, dia sekarang jadi cantik banget, dulu aja udah cantik.

Gua ngeliatin dia dari jauh sampe iler di mulut gua jadi kering bahkan berkerak di dagu, tapi sialnya dia gak pernah nengok ke arah gua, dia cuma asik ngobrol sama temen perempuan dia yang lain.

Tiba-tiba muncul ide dari otak gua yang kurang pinter ini, gua harus pulang ke rumah terus mandi, lalu balik lagi kesini.

Lalu gua pun kembali ke rumah, saat sampai gua langsung mandi, gua mandi pake air biar bersih, gua gosok gigi, gua sikat sini, sikat sana.

Hampir sejam gua mandi, setelah gua merasa sudah jadi ganteng gua pun segera ngaca didepan cermin. Pas gua ngaca, seketika gua kaget banget sampe gak bisa kedip.

Gua kaget banget karena masih ada sabun di muka gua, yaudah gua segera cuci muka, pas selesai cuci muka dan cuci kaki akhirnya gua tidur siang deh.

Pas gua mau tidur gua baru inget sama tujuan gua, gua harus balik ke tempat tadi untuk ngeliat temen SMP gua lagi.

Gua ngebut pake motor Beat, dan akhirnya gua sampai di tempat yang tadi, tapi mungkin hari itu nasip gua lagi jelek kaya muka gua yang jelek.

Gua gak ngeliat siapa-siapa di sana, gua cuma bisa ngeliat pepohonan goyang-goyang seakan-akan mereka sedang meledek gua.

Akhirnya gua pulang kerumah dengan wajah putus asa. Tamat wkwkwk.