Senin, 25 November 2013

Potensi Sebuah Idol Group Baru

[Artikel] Potensi Sebuah Idol Group Baru



Jika, mau diartikan secara awam. Idol Grup bisa saja diartikan sekumpulan orang (biasanya wanita) yang bernyanyi dalam jumlah besar. Perbedaan mendasar yang bisa langsung dilihat untuk membedakan girlband dan idol grup adalah jumlahnya. Bagi, Girlband atau Boyband jumlah tiga belas atau dua belas orang sudah sangat banyak. Misalkan, Super Junior (12 orang),SNSD (9 orang), Nine Muses (9 orang) dll. Tapi, bagi Idol Grup jumlah sembilan orang bisa dibilang sangat sedikit. Rata-rata Idol Grup mempunyai member 16 orang ke atas.

Perbedaan lain dari antara Girlband dan Idol Grup adalah ‘apa yang dijual’. Jika, sebuah girlband, biasanya member-membernya dididik dulu secara ketat, baru dijual ke publik. Dalam hal ini, yang menjadi bahan jualan adalah hasil. Tapi, Idol Grup berbeda, member-membernya justru ‘dijual’ sambil dididik. Dalam hal ini, yang menjadi bahan jualan adalah proses. Makanya, bagi orang yang baru tahu, merasa heran karena cara menari atau bernyanyi idol grup (yang baru dibentuk) tidaklah sebagus girlband atau boyband ketika pertama kali tampil.

Karena, jumlahnya yang banyak. Kerugian dari Idol Grup adalah persaingan yang cukup ketat (Jika, melihat JKT48   memang sulit, tapi bagi Idol Grup jepang yang begitu banyak. Persaingan yang terjadi bisa gila-gilaan. Karena, idol grup jepang bukan hanya AKB48, tapi juga SKE48, NMB48, HKT48 dan juga ‘rival’ AKB48 yaitu Nogizaka46 –maaf kalo salah tulis ^-^)

Keuntungannya, ketika lulus dari sana member tidak akan menghadapi akhir. Tapi, justru baru menjadi awal sebenarnya perjuangan mereka di dunia entertainment. Misalkan, Atsuko Maeda yang dikenal sebagai the face of AKB48 (Seperti Jurina di SKE48 atau Melody-lah kalo di JKT48) yang lulus di usia 20 tahunan yang sekarang sangat populer. Ada juga mantan member-member AKB48 yang akhirnya membentuk girlband (saya lupa namanya). Ada yang jadi bintang film porno (gak tega ceritanya hiks…hiks…), ada yang dikontrak main film dll.

Jadinya, idol grup ini benar-benar menjadi sekolah bagi para member. Makanya, ada istilah tumbuh bersama fans kalo di Idol Grup. Kelulusan mereka dari Idol Grup adalah awal mereka, berbeda dengan boyband atau girlband yang ketika keluar kadang ada yang sampai terseok-seok jatuh dan harus mulai dari awal lagi. Bahkan, meski udah lama, tetep aja nama ‘eks’ selalu disematkan. (contoh: Devi yang mantan personil Cherrybelle itu….)
Idol Grup seperti JKT48 sendiri butuh waktu untuk benar-benar dikenal oleh masyarakat indo. Butuh, waktu beberapa tahun bagi kita untuk ngeh apa itu Idol Grup. Berbeda, dengan jepang yang justru bisa dibilang negeri-nya Idol Grup (kalo negerinya boyband dan girlband ya korea). Di sana kultur Idol Grup sudah biasa. Sistem dan aturan yang adapun sudah dikenal secara luas. Atsusi yamamoto (yang juga pendiri JKT48 di Indo) sukses menjadikan idol grup sebagai proyek nasional. Sesuatu yang akan sulit diterapkan di Indo.

Apa alasannya?
Mungkin, karena sarana media (baca: TV) di sana menyebar secara luas dan merata. Beda, dengan di Indonesia yang semuanya tepusat di Jakarta. Makanya, kalo ada BDG48 (bandung), YGT48 (Yogyakarta), atau SBY48 (Surabaya, hahahha…^-^) akan susah terkenal secara nasional kecuali kalo nebeng di Jakarta. Karena, stasiun TV lokal kita gak terkenal-terkenal amat. Beda, dengan di sana, dimana stasiun TV di tiap daerah cukup populer. Mungkin, karena Jepang daerahnya kecil kali ya……

Meski, begitu Idol Grup tetap punya kelemahan. Seperti, yang saya sebutkan di atas tentang ketatnya persaingan di Idol Grup. Kadang ada juga member-member yang meski udah bertahun-tahun di sana. Tapi, tetap gak terkenal juga. Kadang, ada juga sampai bertahun-tahun gak menang-menang jadi anggota senbatsu (senbatsu itu semacam pemilu di AKB48 dan sisternya. Intinya, yang menang bakal disertakan dalam pembuatan album gitu deh…)

JKT48 sukses juga dengan manajemen yang bagus. Teater, handshake event, konser secara berkala, pernak-pernik tentang JKT48 dan iklan yang lumayan banyak. Bisa dibilang penunjang kesuksesan mereka juga. AKM29 yang katanya versi pria dari JKT48. Kalau cuma, niru konsep tanpa manajemen yang baik. Bisa-bisa rugi besar, karena membentul Idol grup lebih susah dari boyband atau girlband (bukan ngedoain gak sukses ya…) Karena, JKT48 yang manajemennya bagus aja, kan tetap butuh waktu yang gak sebentar.

Sejujurnya, saya senang JKT48 gak langsung sukses besar. Bahkan, sampai sekarang JKT48 meski, dibilang sukses. Tapi, belum sampai tahap sangat sukses seperti sister grupnya di jepang. Dimana single dan album-albumnya selalu meledak dan juara di tangga lagu oricon (susah banget untuk nembus juara satu di sini. hebatnya, AKB48 dan SKE48 selalu masuk ke sini. Kapan ya JKT48?). Kalo konser sampai butuh tempat segede stasiun bola dan ditonton puluhan ribu orang. Lalu, kenapa saya senang? Jawabannya, sederhana, kok.
Sesuatu yang cepat terkenal, bakal cepat juga menghilangnya.

saya ucapkan terimakasih, karena sudah membaca artikel saya.
@rizky_dpurnama

Tidak ada komentar:

Posting Komentar